Memperbesar Resolusi Gambar Tanpa Pecah Dengan Photoshop

Kali ini saya akan fokus membahas mengenai masalah resolusi foto pada Photoshop.Pembahasan kali ini di ilhami dari sebuah pertanyaan teman yang dilontarkan pada komunitas tentang “Bagaimana cara memperbesar resolusi foto tanpa pecah dengan Photoshop?”.Oke, langsung saja kita menuju ke materi.Hal pertama yang harus dilakukan tentunya adalah menyiapkan sebuah foto sebagai bahan experimen. Di sini saya menggunakan foto Tom Cruise yang saya dapatkan dari Google Image.



STEP 1
Buka foto yang akan diperbesar

STEP 2
Di sini saya memiliki foto dengan ukuran 1280 x 960, saya ingin memperbesar foto menjadi 2x lipat lebih besar dari aslinya.Jadi langsung saja kita menuju ke menu Image > Image Size atau tekan Ctrl+Alt+I.Nah, selanjutnya akan muncul jendela Image Size dengan beberapa menu di dalamnya.

Mungkin bagi kamu yang masih asing dengan area ini, akan saya jelaskan terlebih dahulu satu-persatu.Di jendela Image Size ini, ada 2 kolom utama yang harus diperhatikan yakni Width dan Height.Width berfungsi untuk mengatur ulang panjang foto dan Height untuk tinggi foto.Kamu dapat memasukan nilai sesuka hati kamu pada kolom Width dan Height.Dibawahnya, terdapat area Document Size.Area ini menginformasikan pada kita mengenai ukuran dan resolusi foto.Di bawahnya lagi terdapat 3 Opsi yakni Scale Styles, Constrain Proportion, dan Resample Image.Ketiga opsi inilah yang akan membantu kita dalam pengaturan ulang ukuran foto (image resizing).

STEP 3
Baik, langsung saja kita praktekan.Pertama-tama, saya akan mencentang Opsi Constrain Proportions.Costrain Proportions ini bertugas menyesuaikan Width atau Height apabila nilai asli salah satunya berubah secara otomatis sesuai dengan skala foto.Saya memasukan nilai 2560 pada Width dan secara otomatis Height akan berubah menjadi 1920.

Centang juga Scale Styles, dengan Scale Styles ini Photoshop akan memberikan hasil/output yang baik pada layer.

STEP 4
Stop!!jangan langsung di klik OK, kita belum selesai.Salah satu masalah yang sering ditimbulkan dari perbesaran foto adalah kualitas foto yang menurun.Sebenarnya hal ini tidak terjadi pada saat kita memperbesar ukuran foto(upsampling) saja, melainkan juga terjadi pada saat kita mengecilkan ukuran foto(downsampling).Biasanya gejala yang nampak adalah foto pecah dan buram.Bukankah sangat menjengkelkan?Lalu bagaimana mengatasinya?Jalan terbaik adalah dengan menggunakan beberapa pilihan yang disediakan pada Opsi Resample Image.Di sana kamu dapat melihat ada beberapa pilihan, pertanyaan yang pertama kali muncul di dirimu saat ini pastilah “mana yang harus saya pilih?”.Oke deh, kembali akan saya terangkan satu persatu :D.Di dalam Opsi Resample Image ini terdapat 3 kubu utama yang memiliki keunggulan masing-masing yakni Nearest Neighbor, Billinear, dan Bicubic.

Nearest Neighbor dan Billinear memiliki keunggulan peforma dalam bidang vector, kedua metode ini memberikan perintah pada Photoshop untuk menganalisa pixel di sekelilingnya kemudian menggandakannya.Tidak ada perbedaan yang signifikan antara Nearest Neighbor dan Billinear.Hanya saja Billinear bekerja sedikit lebih baik dan lebih cepat ketimbang Nearest Neighbor.Berbicara soal Photoshop, Photoshop bukanlah software yang dikhususkan untuk menangani vector.Maka kita tinggalkan saja kedua metode ini.Kita akan fokus ke metode Bicubic.

Metode Bicubic ada empat macam dengan ciri khas masing-masing yakni Bicubic, Bicubic Smoother, Bicubic Sharper serta Bicubic Automatic.

- Bicubic memberikan perintah pada Photoshop untuk mengenali warna Pixel pada foto secara umum kemudian menggandakannya dan menghasilkan transisi yang halus untuk perpindahan warna satu ke warna yang lain.

- Bicubic Smoother memiliki keunggulan dan fungsi yang hampir sama dengan Bicubic, idenya adalah untuk membuat transisi halus antara pixel lama dan pixel baru yang diciptakan oleh Photoshop untuk menampilkan hasil yang natural pada foto.Metode ini direkomendasikan oleh Adobe untuk memperbesar ukuran foto.

- Bicubic Sharper tidak jauh berbeda dengan Bicubic Smoother yakni menganalisa dan menciptakan pixel baru, bedanya Bicubic Sharper ini menghasilkan warna pixel yang lebih tegas dan lebih tajam.Sangat direkomendasikan dalam hal perbesaran maupun pengecilan ukuran foto.

- Bicubic Automatic  adalah  fitur baru pada Photoshop CS6.Metode ini memberikan perintah pada Photoshop untuk menganalisa dan mengenali pixel pada foto kemudian menentukan metode mana yang paling tepat digunakan pada foto.Ibarat kata Bicubic Automatic ini bekerja layaknya “robot pintar” yang membantu user dengan memberikan saran terbaik untuk diterapkan pada foto.Canggih kan :)?!

Dari penjelasan saya di atas, intinya adalah:
- Bicubic digunakan untuk resize foto nyata yang mengandung banyak gradasi
- Bicubic Smoother digunkana untuk memperbesar foto nyata dengan hasil pixel yang di haluskan/blur
- Bicubic Sharper digunakan untuk memperbesar maupun mengecilkan foto nyata dengan hasil yang tajam
- Bicubic Automatic digunakan untuk memperbesar dan mengecilkan foto dengan metode yang disesuaikan secara otomatis oleh Photoshop untuk hasil yang lebih baik



Sekarang, saatnya kita membandingkan satu-persatu.

- Foto Asli (1280 x 960)

- Foto Diperbesar Dengan Bicubic (2560 x 1920)

- Foto Diperbesar Dengan Bicubic Smoother (2560 x 1920)

- Foto Diperbesar Dengan Bicubic Sharper (2560 x 1920)

- Foto Diperbesar Dengan Bicubic Automatic(2560 x 1920)

Secara kasat mata memang antara foto asli dengan foto yang sudah diperbesar dengan ke empat metode Bicubic tidak ada perbedaan sedikitpun, foto yang dihasilkan sama-sama memiliki kualitas yang sangat baik seperti aslinya.Ingatkah kamu pada step 4 saya mengatakan bahwa “Metode Bicubic ada tiga macam dengan ciri khas masing-masing“?Nah, sekarang kita coba perbesar foto hingga 500%  untuk melihat ciri khas dari masing-masing metode tersebut

- Bicubic
Pada metode Bicubic nampak pixel berubah warna secara perlahan.Hal ini menunjukan metode ini menerapkan transisi secara halus antar pixel yang berlainan warna.

- Bicubic Smoother
Mungkin kamu akan sedikit kebingungan membedakan antara Bicubic dengan Bicubic Smoother.Jadi, di sini Bicubic Smoother tidak jauh beda dengan Bicubic.Antar pixel sama-sama terjadi transisi yang halus.Jika kamu cermat, kamu dapat melihat warna yang dihasilkan Bicubic lebih natural.

- Bicubic Sharper
Yang ini paling mudah di definisikan.Bicubic Sharper memiliki pixel yang lebih tajam, lebih kuat, lebih tegas, dan batas yang lebih baik dari Bicubic Smoother.Ini adalah alasan mengapa metode ini sangat direkomendasikan oleh Adobe untuk upsampling dan downsampling gambar.

- Bicubic Automatic
Sebetulnya di metode ini kita tak perlu mengamati kualitas pixel.Kenapa?Seperti yang saya sebutkan tadi bahwa metode ini melakukan penyesuaian secara otomatis.Jadi kualitas pixel cenderung lebih dinamis menyesuaikan pada foto itu sendiri.Tapi, bagi yang ngotot dan penasaran berikut adalah tampilannya.

Coba tebak, metode apa yang disarankan Photoshop untuk foto ini???Yapz, metode Bicubic Smoother.

Konklusi:
Masih bingung mana yang harus dipilih?Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya merekomendasikan dalam urusan baik upsampling maupun downsampling saya lebih merekomendasikan gunakan Bicubic Sharper karena memiliki kualitas pixel yang lebih tajam dan lebih kuat meskipun foto kamu memiliki banyak gradasi warna.

Sumber: http://the-lizart.net/2013/07/memperbesar-resolusi-foto-dengan-photoshop.html
Iqbal Musthofa Bariklana Labels: 20:08 2 comments

2 comments

Back to Top